New York (Antara Bali) - Kurs dolar AS melemah ke tingkat terendah
15-bulan terhadap yen Jepang di New York pada Senin (Selasa pagi WIB),
karena penurunan harga minyak mengangkat permintaan pasar terhadap mata
uang "safe haven".
Harga minyak memperpanjang kerugian pada Senin, dengan minyak mentah
AS menetap lagi di bawah 30 dolar AS per barel, karena pasar
memperkirakan pasokan global terus melebihi permintaan, lapor Xinhua.
Yen, salah satu aset "safe haven" utama, naik hampir satu persen ke
tingkat tertinggi terhadap dolar sejak November 2014. Indeks dolar, yang
mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,38 persen
menjadi 96,667 pada akhir perdagangan.
Dengan tidak adanya data utama keluar pada Senin, para investor juga
mencerna data penggajian non pertanian yang dipantau cermat yang
dikeluarkan Jumat lalu.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat bahwa jumlah tenaga
kerja non pertanian naik 151.000 pada Januari, jauh di bawah ekspektasi
pasar 188.000.
Namun demikian, tingkat pengangguran turun tipis menjadi 4,9 persen
pada Januari, merosot di bawah lima persen untuk pertama kalinya sejak
2008.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1198 dolar dari
1,1142 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4425
dolar dari 1,4499 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik
tipis menjadi 0,7080 dolar dari 0,7070 dolar.
Dolar AS dibeli 115,34 yen Jepang, lebih rendah dari 116,93 yen pada
sesi sebelumnya. Dolar juga jatuh ke 0,9861 franc Swiss dari 0,9918
franc Swiss, dan naik ke 1,3952 dolar Kanada dari 1,3893 dolar Kanada.
(WDY)
Dolar AS Melemah Terhadap Yen di Tengah Penurunan Minyak
Selasa, 9 Februari 2016 7:49 WIB