Jakarta (Antara Bali) - Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas
Jakarta Agung Laksono memperkirakan hanya dua atau tiga nama yang akan
berkompetisi memperebutkan kursi ketua umum Partai Golkar pada
masyawarah nasional (Munas) partai tersebut.
"Dalam catatan saya, saat ini paling tidak ada 12 nama kader yang
siap maju sebagai bakal calon ketua umum Partai Golkar," kata Agung
Laksono, di Jakarta, Senin.
Menurut Agung Laksono, siapapun kader Partai Golkar yang memenuhi
persyaratan sesuai aturan AD/ART dapat maju sebagai bakal calon ketua
umum Partai Golkar.
Namun, para kader yang siap maju tersebut nantinya akan menjalani
proses seleksi dari bakal calon menjadi calon ketua umum Partai Golkar.
Mantan Ketua DPR RI ini menjelaskan, pada pertemuan segitiga,
antara dirinya dengan Aburizal Bakrie yang dimediasi Wakil Presiden
Jusuf Kalla, Agung mengusulkan, agar proses seleksi calon ketua umum
dilakukan dua tahap.
"Dua tahap itu, dari bakal calon menjadi calon dan kemudian dari calon dipilih menjadi ketua umum," katanya.
Agung mengusulkan, agar para kader yang siap maju sebagai bakal
calon, nantinya dalam forum Munas dipilih lebih dulu menjadi calon, oleh
peserta Munas yakni dari DPP, DPD I, DPD II, maupun Ormas dan sayap
partai.
Aturan yang diusulkan, nama yang memperoleh suara 30 persen atau lebih, berhak maju menjadi calon ketua umum.
Menurut dia, kalau aturannya mininal 30 persen dukungan suara,
maka nama yang akan muncul sebagai calon ketua umum hanya dua atau tiga
nama saja.
"Kalau sebaran suaraya merata akan muncul tiga nama, tapi kalau
suara dominan pada satu atau dua nama, maka cuma dua nama yang muncul,"
katanya.
Mantan Menko Kesra ini menambahkan, Munas Partai Golkar kemungkinan akan diselenggarakan pada April atau Mei 2016.
Namun, dia berharap panitia pengarah (SC) dan panitia pelaksananya
(OC), sudah terbentuk pada akhir Februari atau awal Maret 2016.
"Kalau SC sudah terbentuk, nantinya SC yang akan membuat draft soal tata tertib dan kepesertaan," katanya.
Agung Laksono menegaskan Munas Partai Golkar mendatang harus
memiliki semangat demokrasi, rekonsiliasi, dan berkeadilan, untuk
menyatukan Partai Golkar menjadi satu kesatuan yang utuh.
"Kalau Partai Golkar melaksanakan Munas, harus dapat mengakhiri
perselisihan internal yang sumbernya pada kepengurusan," kata Agung
Dengan persiapan waktu yang singkat, menurut dia, calon ketua umum
Partai Golkar harus figur yang kompeten, berpengalaman, mampu memimpin,
diterima semua pihak, dan memiliki rekam jejak yang baik.
"Pada Munas mendatang, saya dan Pak Aburizal sepakat untuk tidak
maju lagi, sehingga peluang calon ketua umum yang usia lebih muda
terbuka lebar," katanya. (WDY)
Agung Perkirakan Hanya Tiga Nama Caketum Golkar
Senin, 8 Februari 2016 13:18 WIB