New York (Antara Bali) - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama
lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah Ketua Federal Reserve
Janet Yellen mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga mungkin terjadi
tahun ini dan data ekonomi yang keluar dari negara itu secara
keseluruhan positif.
Selama pidato di konferensi Fed San Francisco, Jumat, Yellen
mengatakan kenaikan suku bunga The Fed "mungkin akan dibenarkan pada
tahun ini" berkat peningkatan berkelanjutan kondisi ekonomi. Dia juga
menekankan bahwa peningkat inflasi besar bukanlah prasyarat untuk
menaikkan suku bunga, lapor Xinhua.
Greenback juga didukung oleh data ekonomi pada Senin. Indeks
penjualan "pending home" AS, indikator ke depan berdasarkan
penandatanganan kontrak, naik 3,1 persen menjadi 106,9 pada Februari,
tingkat tertinggi sejak Juni 2013, National Association of Realtors
melaporkan.
Departemen Perdagangan AS mengatakan pada Senin bahwa pendapatan
pribadi naik 0,4 persen pada Februari dari bulan sebelumnya, mengalahkan
konsensus pasar 0,3 persen. Sementara itu, belanja konsumen, yang
memberikan kontribusi lebih dari dua pertiga terhadap ekonomi AS, naik
11,8 miliar dolar AS, atau 0,1 persen.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,72 persen di 97,991 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,0823 dolar
dari 1,0899 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi
1,4815 dolar dari 1,4873 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7652 dolar
dari 0,7756 dolar.
Dolar AS dibeli 120,16 yen Jepang, lebih tinggi dari 119,10 yen
padai sesi sebelumnya. Dolar AS naik tipis menjadi 0,9676 franc Swiss
dari 0,9608 franc Swiss, dan naik ke 1,2684 dolar Kanada dari 1,2600
dolar Kanada.(WDY)
Dolar Menguat Didukung Komentar Yellen dan Data Positif
Selasa, 31 Maret 2015 9:40 WIB