Solo (Antara Bali)- Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, mengatakan
aparat keamanan akan terus melakukan pemantauan mengenai ancaman
keamanan di belahan dunia termasuk kegiatan Islamic State of Iraq and
Syiria (ISIS), yang telah dilarang keberadaannya di Indonesia.
"Jadi ancaman-ancaman global itu semua mempunyai dampak terhadap
Indonesia," kata Panglima saat memberikan kuliah umum di hadapan ribuan
mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) di kampus Kentingan, Solo,
Jumat.
Untuk itu, katanya, potensi konflik eksternal sperti itu tidak bisa
dibiarkan. "Ya semua itu harus kita waspadai jangan santai-santai
saja,karena kondisi sekarang ini sudah berbeda dengan dulu," katanya.
Menyinggung mengenai masalah ISIS di Tanah Air, Moeldoko mengatakan
bahwa paham tersebut telah dilarang di Indonesia, karena dianggap
menyimpang dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Ya warga negara Indonesia ada 56 orang yang telah bergabung dengan
organisasi tersebut dan mereka ada di negara tersebut, dan ini juga kami
pantau terus keberadaannya sampai sekarang," katanya.
Ia mengatakan kepada seluruh mahasiswa yang ada di UNS agar tidak ikut
dalam organisasi tersebut sehingga ISIS tidak berkembang di kampus
tersebut. "Mahasiswa di UNS harus menolak kegiatan ISIS".
"Ya kalau mereka mau belajar Pancasila datang saja ke UNS karena di kampus ini ada masjid, gereja dan pura," kata Panglima. (WDY)
Panglima: Pemerintah Terus Pantau Kegiatan ISIS
Jumat, 19 September 2014 13:13 WIB