Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah warga Denpasar menyoroti agenda kegiatan Sanur Village Festival (SVF) ke-9 terkesan monoton karena ajang tahun tersebut agendanya hampir tidak ada inovasi terbaru.
"Saya melihat agenda seni budaya tahunan yang akan diselenggarakan pada 20-24 Agustus mendatang masih terkesan monoton. Seperti pementasan musik, kuliner, lomba jukung, pameran, body painting dan lainnya," kata Wayan Sumerta, warga Denpasar, Senin.
Ia mengharapkan panitia SVF tersebut harus lebih inovatif setiap tahunnya sehingga ada ciri khas yang ditampilkan dalam setiap pementasan yang digelar di kawasan Hotel Grand Bali Beach Sanur.
"Saya rasa jika panitia sungguh-sungguh menggarapnya, SVF setiap tahunnya pasti ada daya kreativitas seni yang inovatif, buka terkesan `copy paste` saja," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia SVF ke-9 Ida Bagus Gde Sidharta Putra menampik kesan monoton yang disampaikan sejumlah masyarakat. Sebab pihaknya sudah terus berupaya mencari terobosan yang terbaru potensi yang dimiliki masyarakat Sanur, Kota Denpasar.
"Kami sudah berupaya menggali potensi masyarakat Desa Sanur yang akan ditampilkan pada SVF mendatang," katanya.
Sidharta Putra mengakui memang ada beberapa yang sama, namun terus dilakukan penggalian potensi seni dan budaya masyarakat Sanur.
"Karateristik masyarakat Sanur salah satunya sebagai nelayan. Namun seiring perkembangan sektor pariwisata Bali, warga Sanur pun ikut berkecimpung dalam sektor pariwisata," ucapnya.
Namun demikian, kata dia, sektor nelayan yang sudah diwarisi secara turun temurun tetap juga saat ini menjadi andalan pendapatan untuk kebutuhan rumah tangganya. Tetapi para nelayan saat ini sudah membentuk kelompok dalam melayani sektor pariwisata.
"Para nelayan pun saat ini juga merasakan perkembangan sektor pariwisata. Jika malamnya melaut untuk mencari ikan. Tetapi pada pagi hingga sore hari mereka siap mengantarkan wisatawan untuk menikmati wisata air, untuk melihat keindahan Sanur dari laut," katanya.
Pada anjungan SVF khusus kuliner pihaknya juga memberi ruang kepada pedagang makanan tradisional dari warga Sanur dan sekitarnya, disamping juga anjungan dari hotel dan restoran dengan makanan ala Eropa, Jepang, Indonesia dan lainnya.
"Kami memberikan juga ruang kepada anjungan kuliner lokal disamping yang disajikan dari hotel dan restoran yang ada di kawasan Sanur," katanya. (WRA)
Warga Soroti Kegiatan SVF Terkesan Monoton
Senin, 18 Agustus 2014 18:22 WIB